“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)

Dibalik Kesuksesan Christian Gonzales

by Smile World on 23.19

"KATA-KATA HIKMAH" pada 19 Desember 2010 jam 6:35
Gonzales bangga sebagai warga negara Indonesia
Sahabat...
Menyaksikan laga Semmifinal Piala AFF antara Timnas Indonesia melawan
Filipina sangat menegangkan.
Karena Filipina diperkuat pemain-pemain berbakat yang biasa berlaga di
Liga Inggris dan memberikan perlawanan yang baik. Alhamdulillah
Christian Gonzales dapat menjebol gawang Filipina yang dikawal Neil
Etherington di menit ke-31. Sebuah umpan jauh kapten Firman Utina
gagal diantisipasi Etherington --kiper ketiga klub Liga Inggris
Fulham-- yang mencoba memotong bola, mudah bagi Gonzales karena gawang
sudah tak dijaga.

Setelah memasukkan gol pada semi final kemarin
Sahabat...
Yang menarik bagi saya, sukses Gonzales yang ternyata mempunyai nama
Islam Mustafa Habibi mencetak gol satu-satunya tak lepas dari berkah
shalat tahajud yang dilakukan sehari sebelum pertandingan krusial
tersebut . Hal ini disampaikan istri Gonzales, Eva Siregar, dalam
sebuah tayangan infoteinment di sebuah TV swasta, "Tadi malam (Rabu
malam) saya sekeluarga tahajud, berdoa semoga suami saya mencetak gol
pada pertandingan nanti," tutur Eva. Menurut Eva, Suaminya Christian
Gonzales sekarang ini selalu mengalarm jam 1 untuk shalat tahajud
bersama dan berdoa agar Indonesia bisa juara.

Salah satu cara bersyukur setelah memasukkan gol
Setelah memasukkan gol, tidak lupa bahwa itu adalah anugerah Allah
Tuhan yang Kuasa
Lalu siapa sebenarnya Christian Gonzales, yang ternyata seorang Mualaf
dan dia bangga menjadi warga negara Indonesia ?

Muallaf Christian Gonzales
Christian Gonzales, pemain cemerlang bertabur bintang dengan gelar
peraih top skor 4 tahun berturut-turut merupakan sosok yang tak asing
lagi di dunia persepakbolaan tanah air Indonesia. Namun siapa
menyangka, dibalik kesuksesan Gonzales terdapat suatu kekuatan yang
menyemangati hidupnya, terlebih setelah ia menjadi Muallaf, kekuatan
itu tidak lain adalah kekuatan doa.

Gonzales atau yang memiliki nama lengkap Christian Gerard Alfaro
Gonzales dilahirkan di Monteveido, Uruguay pada tanggal 30 Agustus
1976 dari seorang ayah angkatan militer bernama Eduardo Alfaro dan ibu
seorang suster di rumah sakit Montevideo bernama Meriam Gonzales.

Kedua pasangan ini, khususnya sang ibu adalah penganut agama Katolik
yang taat. Gambar Bunda Maria selalu menempel di setiap sudut ruangan
rumah dan tempat kerjanya. Bahkan saking fanatiknya, gambar Bunda
Maria kerap dibawa kemana-mana oleh ibunya.

Ketaatan dari sang ibu nampaknya berpengaruh pada diri Gonzales, anak
ketiga dari enam saudara ini kerap pergi ke Gereja dua sampai tiga
kali dalam seminggu, oleh karena itu tidak heran jika Gonzales dikenal
sebagai anak yang taat dalam beragama.

Perkenalannya dengan dunia sepak bola, dimulai ketika Gonzales berusia
6 tahun. Semula ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya
menjadi seorang militer, namun karena kegilaannya terhadap dunia sepak
bola, harapan itu tak terpenuhi.

Menginjak usia ke 18 tahun, pria yang menyukai warna hitam ini bertemu
dengan seorang wanita beragama Islam asal Indonesia, Eva Nurida
Siregar di Cile, Amerika latin pada tahun 1994. Saat itu Eva menekuni
salsa di sekolah Vinadelmar. Lama berkenalan akhirnya Gonzales
menyimpan hati pada Eva. Dan tak lama kemudian Cintanya berbalas.

Sebagai penganut Katolik, lelaki yang dikenal pendiam ini sama sekali
tidak mengenal agama Islam yang dianut pujaan hatinya, begitu pun
dengan sang ibu. "Sebelum ketemu istri, saya sama sekali tidak tahu
Islam" ungkap pria penggemar Rivaldo. Maka peran Eva pun menjadi
berat, ia berulang kali menjelaskan tentang ajaran Islam yang
dianutnya.

Usaha wanita kelahiran Pekanbaru ini akhirnya berhasil. Eva Nurida
Siregar yang beragama Islam dan Christian Gerard Alfaro Gonzales yang
beragama Katolik menikah dan hidup bersama di Uruguay pada tahun 1995.

Karir pria yang memiliki tinggi badan 177 Cm ini di dalam persepak
bolaan terus berkembang, mulai dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991),
South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan
Deportivo Maldonado (2000-2002) pernah dijajaikinya.
Perkembangan karir ini sebetulnya tidak lepas dari peran Eva. Setiap
kali pemain sepak bola yang dijuluku elloco (si gila) ini mau
berangkat bertanding, wanita yang biasa dipanggil Amor oleh Gonzales
ini selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dalam berdoa terkadang
Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat
mendengarnya.

Kebiasaan inilah yang membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran
Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum kekasihnya selesai
berdoa. Karena dari doa inilah Gonzales menemukan kedamaian dan
ketenangan yang selama ini tidak didapatkan dari agama yang dianut
sebelumnya. Doa ini pula yang membuat dirinya semakin bersemangat dan
optimis setiap kali bertanding di lapangan hijau.

Tidak hanya itu, Gonzales terkadang memperhatikan kebiasaan Eva yang
selalu mengucapkan bismilah ketika mau melakukan sesuatu atau
mengucapkan istighfar ketika dihadapkan pada konflik, serta ucapan
lainnya yang menjadi doa umat Islam.

Pada tahun 2002 pria yang menyukai aktor Tom Cruise ini menerima
sebuah tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun
tertarik dan akhirnya menerima tawaran tersebut dengan merumput di
Indonesia bersama PSM Makassar pada tahun 2003.

Indonesia merupakan negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam,
selama ini Gonzales hanya mengenal Islam melalui istrinya dan ini
dirasa tidak cukup. Sekarang pemain yang doyan sup ayam ini bisa
langsung menemukan Islam dari para penganutnya.

"Saya tidak pernah memaksa Gonzales masuk Islam". Ungkap Eva
"Kadang-kadang setelah saya baca buku tentang ajaran Islam, saya
simpan buku itu di meja dan Christian diam-diam membacanya, maka dia
kemudian tau bagaimana sikap suami terhadap istrinya dalam Islam dan
bagaimana sikap istri terhadap suaminya" Lanjutnya mengenang saat
pertama kali tinggal di Indonesia bersama Gonzales.

Maka tepat pada tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan
untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh
ustadz Mustafa di Mesjid Agung al Akbar Surabaya. Christian Gerard
Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa
diambil dari guru spiritualnya, ustadz Mustafa sedangkan Habibi
(cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada
Christian Gonzales.

Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales "Karena di dalam Islam
setiap ada sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah
mengucapkan assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali
dengan basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada
bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang" Ungkap Eva mengutip
ucapan Gonzales.

Keislaman pria penggemar Manchester United ini kemudian dilegalkan di
Kediri dengan Piagam muallaf dari Urusan agama setempat sekaligus
melegalkan pernikahan antara Christian Gonzales dengan Eva Siregar.

Sang ibu, Meriam Gonzales saat dikabarkan keislaman anaknya, menerima
dengan ikhlas agama yang dipilih anak tercintanya, ia hanya berharap
anaknya meraih kesuksesan di masa depan. Namun untuk menjalin hubungan
keluarga, Gonzales dan Eva setiap hari tidak ketinggalan menghubungi
ibunya, hanya sekedar menanyakan kabar dari negara nun jauh di sana.

Seakan menemukan air di gurun sahara, begitulah kondisi pemain yang
mencetak 33 gol untuk PSM Makassar saat itu. Dengan bimbingan Ustadz
Mustafa, Gonzales mulai mengenal Islam lebih dalam. Selain itu Hj
Fatimah, ulama terkenal asal Mojosari dan Hj. Nurhasanah turut menjadi
guru spiritual Gonzales. Bahkan Majlis Ulama Gresik sendiri sampai
mengangkat Gonzales beserta keluarganya sebagai anak angkat mereka.

Hj. Nurhasanah biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales
dengan nasehat untuk selalu berdoa. "Kamu harus kuat-kuat doa" kenang
Eva menirukan ucapan Hj. Nurhasanah. Begitu pun Hj Fatimah, ustadzah
yang membangun mesjid dengan nama Gonzali ini baik via telephone atau
tatap muka selalu menyemangati Gonzales dengan doa sambil menangis.

Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela Persik Kediri
dan tinggal di perumahan Taman Persada. Rumah ini menjadi awal
kehidupan baru bagi Mustafa Habibi. Islam telah banyak merubah
dirinya. Setiap tengah malam ia terbiasa membangunkan istrinya untuk
shalat tahajud atau sekedar berdoa.

Setiap kali pertandingan akan digelar keesokan harinya, Eva sang istri
selalu mengadakan pengajian yang dihadiri oleh ibu-ibu sekitar
rumahnya dan diakhiri dengan pembacaan doa. Sementara pengajian
berlangsung, Gonzales selalu memperhatikan pengajian dan duduk
disamping Eva atau terkadang ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian.
Maka tidak heran jika Eva lupa tidak mempersiapkan pengajian orang
yang pertama kali menegurnya adalah suaminya sendiri.
Namun Gonzales bukanlah manusia yang sempurna, sama seperti pemain
lainnya dalam pertandingan sepak bola, konflik kadang tidak bisa
dihindari. Tercatat pada tahun 2004, Gonzales pernah memiliki masalah
dengan Abu Shaleh Pengurus Pengda PSSI Banten saat PSM Makassar
menjamu Persikota Tanggerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan
Emanuel de Porras striker PSIS. Setahun kemudian Gonzales berurusan
dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya Jawabarat dan
pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan bek dari
PSMS.

Tentunya permaslahan ini berujung pada sanski yang dikeluarkan tim
disiplin PSSI, mulai dari denda sampai larangan bermain. Sanksi ini
bagi Gonzales merupakan ujian berat, dan pada saat yang sama guru-guru
spiritual Gonzales selalu membingbing dan menyemangati Gonzales untuk
tetap bangkit dan bersabar menerima cobaan. Terbukti, nasehat ini
berhasil membawa Gonzales terus bangkit dan kembali berlaga untuk
menciptakan gol di lapangan hijau.

Popularitas dan harta yang melimpah ruah tidak begitu mempengaruhi
Gonzales, ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur hamburkan uang.
Bahkan ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub
atau tempat hiburan malam dan tak segan Gonzales akan memutuskan
hubungan dengan orang tersebut.

Harta yang ia raih dari perjuangannya di persepakbolaan lebih suka ia
berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai
zakat dan shadaqah. Hal ini dilakukan karena Gonzales mengetahui
kewajiban zakat yang ia baca dari buku-buku keislaman milik istrinya.

Sempat Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji
tahun 2008, namun Allah berkehendak lain uang yang di dapatkan dari
peralihan top skor sebanyak 50 juta digunakan guna membiayai operasi
istrinya untuk melahirkan anak keempat, Vanesa Siregar Gonzales .

Menyangkut kebiasaanya dalam pertandingan sepak bola, pemain yang
rajin bersih-bersih rumah ini setiap kali berangkat bertanding selalu
membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa sebagai
perbekalan. Selain itu tidak seperti pemain muslim lainnya yang sujud
syukur ketika menciptakan gol, bagi Gonzales bentuk rasa syukur ketika
berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut
seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur
terhadap Allah yang Maha Esa. Tetapi kadang juga dengan sujud syukur.

Bahkan pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi
ini menggunakan nomor punggung 99. Nomor ini dipilih bukan tanpa
alasan, 99 merupakan isyarat asma Allah yang dikenal dengan asmaul
husna.

Terkait harapannya ke depan, Gonzales sangat perhatian dengan keluarga
"Saya berharap anak-anak menjadi anak yang shaleh dan sehat wal
afiyat, semoga Allah melindungi, supaya ketika masalah datang ya cepat
hilang" demikian keinginan Gonzales.

Sahabat Hikmah...
Kadang seorang Mualaf lebih bersemangat dalam beragama.
Karena dia mau belajar dan karena mau mengamalkannya sedikit demi sedikit.
Sedangkan orang muslim yang tidak mau belajar, pasti dia tidak yakin
dan tidak memahami agamanya sehingga untuk mengamalkannya pun menjadi
beban.
Semoga kita tidak kalah dalam beribadah dengan Christian Gonzales.
Dan semoga Christian Gonzales atau Mustafa Habibi diberikan
keistiqomahan, dan Indonesia bisa juara dalam piala AFF 2010 ini.
Amin.

Allah SWT berfirman (artinya), ''Dan di antara waktu malam, maka
bertahajudlah sebagai
(ibadah) kesunatan bagimu, semoga Tuhan mengangkatmu ke derajat yang
mulia.'' (Al-Israa': 79).

Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud, sebagaimana diriwayatkan
Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, ''Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu
turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga
malam terakhir, dan Dia berfirman, 'Barang siapa yang berdoa kepada-Ku
maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku
akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku
ampuni'.''
0 Response to 'Dibalik Kesuksesan Christian Gonzales'

Posting Komentar